a. Mengetahui resiko KEK pada WUS, baik ibu hamil maupun calon ibu, untuk menapis wanita yang mempunyai resiko melahirkan bayi berat lahir rendah. b. Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih berperan dalam pencegahan dan penanggulangan KEK. c. Mengembangkan gagasan baru di kalangan masyarakat dengan tujuanDibawah ini ukom-gizi.blogspot.com sampaikan Surat Keputusan NOMOR : 1434/KOM-Kes/XII/2021 Tanggal 14 Desember 2021 Tentang Hasil Uji Kompetensi Mahasiswa D3 Gizi Periode November Tahun 2021 Masalah gizi di Indonesia masih cukup beragam, dari persoalan gizi berlebih hingga kekurangan gizi. (SHUTTERSTOCK/Evgeny Atamanenko) KOMPAS.com - Stunting menjadi salah satu fokus permasalahan kesehatan yang benar-benar ditargetkan tereliminasi pada pencapaian Indonesia Emas tahun 2045 mendatang. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar
Angka kejadian KEK di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2018 mencapai 15,1 %. KEK menjadi masalah gizi untuk ibu hamil sampai saat ini sehingga cenderung akan melahirkan bayi dengan berat bayi lahir yang rendah. Literatur review ini bertujuan mengetahui hubungan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan pada awal sesi sebelum diberikan pendidikan gizi tentang stunting, mayoritas ibu masih memiliki pengetahuan yang cukup (57,9%) dan kurang (36,8%). Hanya 5,3% yang memiliki pengetahuan gizi baik, namun setelah edukasi gizi, 68,4% ibu memiliki tingkat pengetahuan baik.
Ibu Dwi Nur Endah J.F, SKM, MM selaku Ketua Intalasi Gizi RSUD Tugurejo Semarang. 2. Ibu Chusnatul Ulum, AMG selaku pembimbing yang telah banyak memberikan petunjuk dan pembelajaran, bimbingan serta motivasi dalam melakukan kasus besar ini. 3.
UAQj.